Manusia Serigala Dari Gunung Tambora
Komik Cetak Ulang
Jumlah buku : 2
Jumlah halaman : 341 halaman
Lengkap dan Tamat.
Harga Rp 160.000,- belum termasuk ongkos kirim
Rabu, 31 Oktober 2012
Sabtu, 06 Oktober 2012
Buronan dan Asmara Darah
Buronan dan Asmara Darah
Komik cetak ulang. Khusus untuk buku berjudul Buronan, cerita karya Ganes TH tapi Pelukisnya Apri K. Jumlah buku : 2
Jumlah halaman : 109 halaman dan 96 halaman
Harga 2 buku Rp 100.000,- belum termasuk ongkos kirim
Komik cetak ulang. Khusus untuk buku berjudul Buronan, cerita karya Ganes TH tapi Pelukisnya Apri K. Jumlah buku : 2
Jumlah halaman : 109 halaman dan 96 halaman
Harga 2 buku Rp 100.000,- belum termasuk ongkos kirim
Label:
Ganes Th Cetak Ulang
Selasa, 02 Oktober 2012
Senin, 27 Agustus 2012
Sie Djin Koei Tjeng See Kertas HVS
Sie Djin Koei Tjeng See Kertas HVS
Pengarang : Siauw Tik Kwie
Penerbit : Wastu Lanas Grafika Surabaya 2009
Jumlah buku : 3
Harga 3 buku : Rp 180.000,- + Ongkir
Sejarah pencetakan komik karya Oto Suastika (Siauw Tik Kwie) ini :
Cetakan ke 1 dimuat bersambung di majalah Star Weekly Djakarta Agustus 1933 - Pebruari 1960.
Cetakan ke 2 : Keng Po Jakarta 1960.
Cetakan ke 3 : Zhambala Jakarta 1984
Cetakan ke 4 : Wastu Lanas Grafika Surabaya Mei 2009
TERJUAL
Sabtu, 11 Agustus 2012
Mustika Istana Naga Komik Serial Sun Go Kong
Bukit Angin Hitam
Menghukum Siluman Babi
Tebing Harimau Putih
Siluman Bertanduk Emas
Sungai Air Hitam
Raja Kera Gadungan
Puteri Kipas
Bukit Singa
Bukit Berkabut
Kura Kura Putih Pembawa Kitab Suci
Minggu, 29 Juli 2012
Wiro Jilid 10 - Wiro Kembali Ke Asalnya, The Return of Wiro
TERJUAL
Penerbit : Liong Semarang
Tahun Terbit : Kemungkinan 1956
Wiro Jilid 10
Harga
Komik seri Wiro yang terbit dalam sepuluh jilid sejak tahun 1956 adalah komik Indonesia yang paling unik, paling terkenal, dan paling penting di antara para "Tarzan lokal"
Pencipta Wiro, yaitu Kwik Ing Hoo adalah seorang komikus Indonesia di era tahun 1930-1960an. Komikus asal Solo ini biasa menggunakan inisial Kwik untuk karya-karyanya. Komiknya yang berjudul “Wiro Anak Rimba” sangat populer dan berhasil menjadi legenda komik Indonesia.
Komik yang terdiri dari 10 jilid ini merupakan cerita Tarzan versi Indonesia. Sebuah komik yang takkan terlupakan bagi siapapun yang pernah membacanya. Komik ini menceritakan petualangan panjang seorang pemuda pra remaja yang menjelajah ke hutan rimba dari Pulau Jawa ke Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, sampai Irian Jaya bersama dengan kera, gorila, harimau, dan gajahnya.
Kwik Ing Hoo kemudian menggunakan inisial KIH dalam melukis sampul dan ilustrasi dalam novel dan cerita silat terbitan harian Analisis Jakarta. Di usia tua, Kwik kemudian beralih menjadi pelukis kanvas dengan tema sekawanan ikan koki.
Pelukis komik Wiro yaitu Kwik Ing Hoo meninggalkan dunia ini pada Minggu 28 November setelah mencapai usia 89 tahun.
Para pelayat di rumah duka Dharma Agung, Teluk Buyung, Bekasi, pada hari itu kemungkinan besar hanya mengenalnya sebagai seorang Rahmat Junus,
Komik Wiro, Anak Rimba Indonesia, digubah Kwik Ing Hoo bersama Lie Djoen Liem sebagai penulis teks, yang kemudian pindah ke Amerika Serikat.
Cerita dimulai ketika Ayah Wiro menikah lagi setelah istrinya meninggal. Wiro kecil ternyata tidak mendapatkan kasih sayang dari ibu tirinya,sehingga suatu hari ia memutuskan untuk lari dari rumah. Mengembara sampai pantai di wilayah Banten. Ia juga membawa hewan peliharaannya, seekor kera bersamanya. Ia membeli kera tersebut yang kelak dinamakan Kala, karena kasihan melihat si kera disiksa terus oleh majikannya.
Wiro sempat bekerja membantu nelayan di sana, dan kemudian menyeberangi selat Sunda menuju pulau Sumatera. Disanalah petualangannya dimulai.
Di Pulau Sumatera dengan bekal sebilah pisau ia memasuki hutan rimbanya dan menjadi anak hutan. Wiro hidup dari berburu dan makan buah buahan. Disini ia mulai membina persahabatan dengan orang hutan, seekor harimau dan gajah. Uniknya setiap persahabatan dimulai karena balas budi, misalnya anak si orang utan yang ditolong Wiro ketika hendak dimangsa hewan buas lain, atau si gajah atau harimau yang ditolong dari perangkap. Sejak itu mereka selalu bersama sama. Kapan saja Wiro membutuhkan.
Wiro Anak Rimba Indonesia, merupakan versi Tarzan asli Indonesia. Terdiri dari 10 jilid:
Asal-usulnja Wiro
Wiro di dalam rimba Sumatera
Wiro ketemu Dr. Watson
Wiro dirimbu Kalimantan
Wiro sikat badjak laut
Wiro kontra perampok mutiara
Wiro didalam hutan belukar Sulawesi
Wiro dalam rimba raja Irian
Wiro melawan tentera Djepang
Wiro kembali keasalnja
Wiro terdiri dari 10 jilid, pertama-kali diterbitkan perjilidan, 1 jilid = 1 buku dan 1 cover.
Setelah itu dibundel menjadi 2 (jilid 1-5 dan jilid 6-10).
Tahun 1980-an komik Wiro dicetak ulang dengan Ejaab Yang Disempurnakan, dan ada beberapa halaman yang direvisi oleh Kwik Ing Hoo (KIH). Ada adegan yang diganti yakni saat Wiro memburu Celeng
(babi hutan) sampai memakan buruannya. Celeng diganti dengan rusa. Edisi ini dibuat 1 bundel.
Akhir tahun 1980-an ada yang membuat WIRO dengan melukis ulang, sayang kualitasnya jauh dibanding dengan goresan KIH.
TERJUAL
Sabtu, 28 Juli 2012
Lonceng Byzantium
buku A
Lonceng Byzantium komik karya Hasmi. Lonceng Byzantium adalah serial Maza, featuring dengan Sembrani & Tombak Raja (Tora).
Inilah gambar sampul jilid A, B, C, dan D
Kondisi kurang baik, pinggir kanan digigit serangga namun tak sampai kena gambar.
TERJUAL
Kamis, 19 Juli 2012
Brutal
Sabtu, 14 Juli 2012
Neraka Perut Bumi
Jumat, 13 Juli 2012
Misteri Airmata Duyung
Langganan:
Postingan (Atom)