Selasa, 16 November 2010

Banjir Darah Di Pantai Sanur

SOLD OUT
Sampul jilid 3 dan seterusnya

Sampul bundel

Jumlah jilid : 8
Dibundel menjadi satu, setiap jilid ada sampul kecuali jilid 2.
Kondisi :
Kertas putih hvs.
Ada gigitan serangga mulai halaman pertama sampai 10
Harga Rp 125.000,-

Tentang Banjir Darah Di Pantai Sanur

Kisah "Banjir Darah di Pantai Sanur", yang diterbitkan pertama kali tahun 1968, adalah perayaan atas keempuan Ganes Th sebagai penggubah komik. Jika "Si Buta dari Gua Hantu" (1967) adalah tonggak pertama, dan "Misteri di Borobudur" (1967) mengukuhkannya, maka "Banjir Darah di Pantai Sanur" adalah demonstrasi kepiawaiannya dari berbagai segi. Bukan saja ini mengukuhkan keberadaan Ganes Th sebagai komikus, tetapi lebih lagi menegaskan kesahihan komik silat sebagai suatu genre: komik silat itu isinya bukan hanya "banjir darah", melainkan drama menggetarkan atas perjuangan manusia untuk memanusiakan dirinya. Cerita komik ini jelas menyatakan hal tersebut: seorang tua, Made Ngura, telah menyeberang dari Bali ke Jawa untuk mencari sejumlah pendekar agar menyelamatkan Sanur, desa di pinggir pantai yang tertindas gerombolan perampok pimpinan I Gusti I Banda Puraray.

Made Ngura yang diutus kepala desanya itu akhirnya berhasil mengumpulkan Barda Mandrawata Si Buta dari Goa Hantu, Daeng Martundong, Datuk Sigura-gura dan Sabai, Patih Mandalawe Kebo Dungkul, Lagora Si Singa Laut, dan tentu saja Gito Si Bocah. Satu pengertian menjelaskan kemanusiaan yang dimaksud: para pendekar ini mengorbankan kepentingan pribadinya untuk menolong sesama manusia, bahkan juga jika hal itu menuntut pengorbanan nyawa. Di akhir cerita, memang hanya Barda dan Sabai yang masih hidup, menyaksikan betapa mahal harga yang harus dibayar untuk menegakkan kemanusiaan itu.

Dari : erwinprima.multiply.com
SOLD OUT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar